Memasuki nama bulan berakhiran -ber (September-Desember) sebagian besar wilayah Indonesia diguyur hujan berintensitas cukup tinggi. Bagi anda yang beraktifitas dengan menggunakan sepeda motor tentunya hal ini cukup mengganggu, terlebih sering terjadinya kecelakaan lalu lintas sewaktu hujan. Berikut saya berikan beberapa tips agar anda aman berkendara sepeda motor di saat hujan.
1 . Pakailah Jas Hujan
Jas Hujan sebagai pertahanan pertama jika anda diguyur hujan saat di perjalanan. Pilihlah jas hujan sesuai dengan selera anda tetapi tetap harus melihat sisi kenyamanan saat digunakan. Jika anda sehari-hari membawa tas gendong , pilihlah jas hujan yang agak besar sehingga tas anda dapat terlindungi.
2 . Melaju dengan kecepatan rendah
Hujan yang menguyur mengakibatkan jalanan menjadi agak licin, terlebih jika jalanan yang anda lewati tidak rata. Hal inilah yang sering menyebabkan banyak terjadi kecelakaan seperti motor yang terjatuh. Melaju dengan kecepatan rendah berguna untuk menghindari resiko kecelakaan akibat licinnya jalan.
3 . Nyalakan lampu depan
Jarak pandang pengendara ketika hujan pada umumnya menjadi berkurang, hal ini cukup berbahaya jika motor anda melaju di jalanan yang cukup padat. Dengan menyalakan lampu depan, pengendara motor atau mobil di depan anda dapat melihat keberadaan motor anda dari kaca spion yang memantulkan cahaya dari lampu depan motor anda.
4 . Setel katup bensin pada posisi setengah
Konsumsi bensin ketika hujan cenderung meningkat di karena ruang pembakaran pada mesin motor menjadi agak dingin sebagai pengaruh dari hujan. Untuk mensiasati agak konsumsi bensin tidak boros aturlah katup bensin pada posisi setengah.
5 . Berteduhlah jika hujan disertai petir
Jika anda memaksa untuk melaju saat hujan disertai petir hal ini cukup berisiko dikarenakan petir bersifat ionik yang cenderung menyambar objek bermuatan netral seperti pohon, besi dan tubuh manusia. Agar anda tidak tersambar petir saya menyarankan anda berteduh sejenak sampai hujan reda.
Hal yang harus anda ingat saat berkendara saat hujan adalah tetap utamakan keselamatan dengan mematuhi peraturan lalu lintas yang berlaku. Tetap waspada dan semoga artikel ini bermanfaat.
Rabu, 16 November 2011
Tips berkendara aman dengan sepeda motor
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Safety Riding dalam mengendarai sepeda motor diantaranya ;
Sebelum melakukan perjalanan, cek terlebih dahulu kondisi kendaraan yang akan dipakai. Bagian-bagian yang mesti dilakukan pengecekan yaitu: bensin, oli, rantai, ban, lampu, baterai / aki, baut mur, kaca spion, kopling dan rem.
Pastikan STNK, Surat Tanda Nomor Kendaraan selalu dibawa sebagai bukti bahwa kendaraan yang dipakai legal SIM, Surat Izin Mengemudi selalu dibawa sebagai bukti untuk mengendarai kendaraan
Gunakan helm standar, kaca helm harus bersih, helm bisa full face atau half face.
Gunakan sarung tangan yang mudah menyerap keringat serta tidak licin saat memegang handle motor, lebih baik lagi bila dilengkapi bahan keras dibagian depan tangan.
Pakai jaket yang mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun saat terjadi benturan baik kecil maupun besar, bila perlu pakai rompi khusus. Pertimbangkan juga ventilasi yang baik agar jaket nyaman digunakan.
Jika berkendara dalam keadaan gelap, ada baiknya menggunakan jaket/rompi dengan warna fluorecent.
Gunakan jas hujan yang terpisah (atasan+celana) dengan bahan yang tidak gampang sobek dan tidak tembus air.
Pakai sepatu yang nyaman serta aman bagi seluruh lapisan kaki. Minimal menutupi daerah mata kaki. Jangan biasakan menggunakan sandal saat berkendara.
Dengan mentaati rambu-rambu dan lampu pengatur lalu-lintas.
Menjaga etika dan kewaspadaan saat berkendara. Dan yang paling penting adalah membiasakan diri sendiri menerapkan prosedur standar keamanan dan keselamatan berkendara di jalan raya. Hal ini dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan.
Lebih Jelasnya Lihat disini ====> Safety Riding... !!
Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun keluarga.
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.
Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.
Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu klub motor sejenis maupun klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib.
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan.
Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.
Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.
Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:
Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki.
Secara umum untuk pelatihan praktek Safety Riding diajarkan:
-Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti ber-akselerasi.
-Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan peserta menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang src=”http://www.saft7.com/techtips/safetyriding/safetyriding-03.jpg” />
-Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.
-Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.
Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.
Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan dilakukan.
Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.
Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.
Safety is Everything bro !
Kredit Foto:
Indosat Bikers Community
www.inbike.org and http://inbike-2006.fotopic.net/
Sebelum melakukan perjalanan, cek terlebih dahulu kondisi kendaraan yang akan dipakai. Bagian-bagian yang mesti dilakukan pengecekan yaitu: bensin, oli, rantai, ban, lampu, baterai / aki, baut mur, kaca spion, kopling dan rem.
Pastikan STNK, Surat Tanda Nomor Kendaraan selalu dibawa sebagai bukti bahwa kendaraan yang dipakai legal SIM, Surat Izin Mengemudi selalu dibawa sebagai bukti untuk mengendarai kendaraan
Gunakan helm standar, kaca helm harus bersih, helm bisa full face atau half face.
Gunakan sarung tangan yang mudah menyerap keringat serta tidak licin saat memegang handle motor, lebih baik lagi bila dilengkapi bahan keras dibagian depan tangan.
Pakai jaket yang mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun saat terjadi benturan baik kecil maupun besar, bila perlu pakai rompi khusus. Pertimbangkan juga ventilasi yang baik agar jaket nyaman digunakan.
Jika berkendara dalam keadaan gelap, ada baiknya menggunakan jaket/rompi dengan warna fluorecent.
Gunakan jas hujan yang terpisah (atasan+celana) dengan bahan yang tidak gampang sobek dan tidak tembus air.
Pakai sepatu yang nyaman serta aman bagi seluruh lapisan kaki. Minimal menutupi daerah mata kaki. Jangan biasakan menggunakan sandal saat berkendara.
Dengan mentaati rambu-rambu dan lampu pengatur lalu-lintas.
Menjaga etika dan kewaspadaan saat berkendara. Dan yang paling penting adalah membiasakan diri sendiri menerapkan prosedur standar keamanan dan keselamatan berkendara di jalan raya. Hal ini dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan.
Lebih Jelasnya Lihat disini ====> Safety Riding... !!
Kondisi seperti saat ini membuat sepeda motor menjadi pilihan paling praktis dan ekonomis sebagai alat transportasi baik pribadi maupun keluarga.
Kemampuan melalui jalan yang relatif kecil (selap selip) seakan membuat motor menjadi kendaraan ‘bebas macet’ dan efektif, sementara itu juga konsumsi BBM yang sangat irit membuat kendaraan ini sangatlah ekonomis.
Namun sayang juga ketika demikian mudahnya memperoleh sepeda motor, tetapi tidak dibarengi dengan kesadaran untuk belajar berkendara dengan baik dan aman. Masih banyak kita lihat orang mengendarai motor dengan sekencang-kencangnya, atau sangat lambat dan lain-lain yang membahayakan dirinya juga orang lain disekitarnya.
Menurut survey tim safety riding course, lebih dari 50% kecelakaan sepeda motor disebabkan oleh faktor manusia itu sendiri, selain faktor kendaraan dan lingkungan.
Mungkin disinilah perlunya kita ikut suatu klub motor. Apakah itu klub motor sejenis maupun klub motor berbagai merek, yang penting adalah klub yang bisa membina kita menjadi bikers yang baik dan tertib.
Klub motor yang baik salah satunya adalah klub yang peduli dengan keselamatan dan keamanan berkendara.
Beberapa klub yang saya kenal, melakukan acara khusus untuk melatih dan memberi pencerahan tentang keselamatan dan keamanan berkendara. Bahkan untuk menggelar acara tersebut dilibatkan juga beberapa vendor sebagai sponsor, yang artinya semua sepakat akan pentingnya keselamatan.
Safety Riding ! Sama halnya dengan istilah Safety Driving bagi pengguna mobil, istilah Safety Riding mengacu kepada perilaku berkendara yang secara ideal harus memiliki tingkat keamanan yang cukup bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dalam pelatihan Safety Riding, disajikan dalam teori dan praktek.
Umumnya dalam teori dijelaskan seputar keselamatan berkendara, pentingnya pemanasan tubuh saat hendak berkendara, kesiapan kendaraan, posisi berkendara yang ideal, dan lain-lain.
Kesiapan berkendara yang diperlukan untuk sepeda motor antara lain:
Sarung Tangan, sebaiknya memiliki lapisan yang dapat menutupi kedua belah tangan dan bahan yang dapat menyerap keringat serta tidak licin saat memegang grip/handle motor.
Jaket, sebaiknya mampu melindungi seluruh bagian tubuh baik dari terpaan angin maupun efek negatif kala terjadi benturan baik kecil maupun besar.
Helm (minimal Half Face), sebaiknya mampu memberikan proteksi lebih kepada kepala, poin inilah yang selalu dilewatkan oleh tipikal bikers pengguna helm ‘catok’ dan sejenisnya.
Sepatu, haruslah mampu memberikan kenyamanan serta keamanan bagi seluruh lapisan kaki.
Secara umum untuk pelatihan praktek Safety Riding diajarkan:
-Teknik pengereman dengan hanya mengandalkan rem depan, rem belakang, dan kombinasi keduanya. Teknik ini untuk membiasakan bikers untuk membedakan fungsi dua sisi rem saat hendak berhenti ber-akselerasi.
-Teknik “slalom” dengan cone di lintasan. Teknik ini untuk melihat kemampuan peserta menikung dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya dengan asumsi kendaraan sedang src=”http://www.saft7.com/techtips/safetyriding/safetyriding-03.jpg” />
-Teknik berjalan di lintasan ala “bumpy-road” , teknik ini untuk membiasakan bikers untuk memberi kenyamanan saat jalan tidak mulus atau bergelombang.
-Teknik berkendara di lintasan lurus dan sempit berupa bilah dengan asumsi kendaraan berjalan di jalan kecil dan diliputi kemacetan. Teknik ini untuk membiasakan diri bagi bikers untuk tetap dapat melakukan handling tanpa menurunkan kaki dalam kecepatan rendah.
Perangkat keamanan semacam decker lutut dan siku plus helm menjadi wajib untuk peserta pelatihan Safety Riding.
Dari materi-materi seperti inilah diharapkan muncul niatan dari para pengendara untuk membiasakan diri sendiri memberi upaya keselamatan berkendara. Gampang-gampang susah, itu ternyata pendapat yang muncul di benak peserta setelah semua sesi praktek dilapangan dilakukan.
Dari sekian banyak poin yang dipelajari peserta semua memiliki arti masing-masing dengan kesimpulan bahwa keselamatan berkendara amatlah dibutuhkan untuk mengurangi angka kecelakaan dijalan. Ya ! Semua dimulai dari diri sendiri, alangkah baiknya jika hasil kursus singkat ini dapat dibagi dengan rekan-rekan lain sesama pengendara.
Buktikan bahwa kita mampu berkendara dengan baik, tidak sembrono, tidak ugal-ugalan, patuh lalu-lintas, dan menghormati sesama pengguna jalan serta memberi contoh positif kepada sesama pengguna jalan.
Safety is Everything bro !
Kredit Foto:
Indosat Bikers Community
www.inbike.org and http://inbike-2006.fotopic.net/
Teknik Berkendara Berboncengan
Pertumbuhan sepeda motor di Asia Tenggara khususnya di Indonesia terus bertambah seiring dengan kebutuhan akan moda transportasi yang efisien dan terjangkau. Dari tengah kota hingga sudut-sudut desa sepeda motor mudah ditemukan.
Beberapa alasan yang sering diutarakan adalah : irit bahan bakar, bebas macet, sanggup membawa barang, membawa orang, dan harganya terjangkau.
Sehubungan dengan alasan penggunaan sepeda motor, kali ini kita akan membahas mengenai teknik berboncengan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Sepeda motor didesain hanya untuk membawa 2 orang, yaitu pengemudi dan pembonceng. Hal ini terkait dengan kekuatan struktur, ketersediaan dan kenyamanan tempat duduk serta keamanan pada saat mengendalikan motor dengan jumlah lebih dari 2 orang.
Pembonceng mempunyai potensi resiko kecelakaan yang sama besar dengan pengemudi. Bahkan beberapa kasus pembonceng mengalami luka yang lebih serius bila dibandingkan dengan pengemudi. Sehingga pembonceng harus menggunakan riding gear secara standar sama seperti pengemudi.
Pada saat berkendara dengan pembonceng, pengemudi harus dapat mengatur pergerakan titik berat keduanya agar seirama dengan pergerakan motor. Apabila tidak, maka keseimbangan motor akan terganggu khususnya pada saat menikung/miring. Untuk memudahkan pengemudi, pembonceng harus duduk menghadap kedepan searah dengan pengemudi dan berpegangan kepada pengemudi sehingga pergerakan pembonceng akan mengikuti pergerakan pengemudi.
Posisi duduk pembonceng yang di belakang akan lebih dekat ke roda dan rantai, sehingga hindari menggunakan celana yang berumbai atau rok lebar sehingga berpotensi tersangkut kedalam roda atau rantai.
Tidak ada larangan untuk berkendara berboncengan tetapi pasti lebih sulit bila dibandingkan berkendara sendirian. Pahami tekniknya untuk keamanan kita dan hidup yang lebih baik.
Tips Mengendarai Motor Matic
Motor CVT atau matik sangat gampang dikendarai. Tak perlu perseneling dan kopling, hanya gas dan rem, motor pun langsung meluncur. Tetapi yang gampang ini ternyata tak selalu aman atau nyaman. Kemudahan bisa jadi bahaya kalau tak biasa atau tak tahu cara mengendalikan dengan benar.
Motor CVT atau matik sangan gampang dikendari. Tak perlu perseneling dan kopling, hanya gas dan rem, motor pun langsung meluncur. Tetapi yang gampang ini ternyata tak selalu aman atau nyaman. Kemudahan bisa jadi bahaya kalau tak biasa atau tak tahu cara mengendalikan dengan benar.
GAS
Problem biasanya dialami orang-orang yang biasa memakai motor manual, lalu beralih ke matik. Anatomi dan performa motor berbeda, tapi cara memperlakukan si motor engak berubah. Tak ada lagi rem belakang atau perseneling di kaki, semua kontrol ada di tangan. “Orang yang biasa bawa motor manual perlu menyesuaikan diri. Ada kendala, kontrol yang biasanya di kaki sekarang semua ada di tangan,” kata Chris Djuli.
Lho, bukannya naik motor matik itu gampang? Betul sekali, tetapi tanpa kontrol, semua kemudahan ini bisa jadi senjata makan tuan. “Skutik memang gampang sekali, tinggal gas dan rem saja. Tapi karena itu banyak orang jadi lepas kontrol, tahu-tahu sudah lari sangat kencang, tambahnya. Karena itu, menggeber gas dan pengereman motor matik perlu dilakukan dengan sentuhan yang berbeda. Pada motor matik yang bekerja dengan putaran, tidak akan dihasilkan tenaga seresponsif motor manual. Performa yang cenderung lambat ini, ternyata memang disengaja untuk safety.
Skutik bisa langsung meluncur begitu mesin dihidupkan, ini berbahaya buat pengendara baru karena motor bisa meloncat liar. Karena itu skutik dilengkapi pengaman, seperti pada Honda Vario ada kunci pengaman rem belakang. Pada rpm tertentu baru bisa bergerak., sehingga untuk pemula bisa start pelan-pelan. Biasanya mulai sekitar 1.500 rpm baru jalan. Jadi bukan karena skutik lemot tapi memang disengaja untuk safety.
Karakter ini biasanya tidak memuaskan biker yang sebelumnya pemakai motor manual. Akibatnya mereka sering geber gas habis-habisan karena mengharap performa yang lebih galak. Padahal, motor matik mestinya diperlakukan dengan lembut. Motor matik tarikannya lebih halus. Meskipun gas ditarik keras, tetap perlu waktu yang lebih lama untuk merespon. Roller CVT-nya enggak bisa langsung membuka dengan cepat untuk menghasilkan lompatan tenaga yang besar” papar Riswandi, dari PT YMKI.
Kalau sering dipaksa narik terlalu keras motor bisa jadi lebih rakus bahan baker. Untungnya motor matik disini rata-rata cc nya masih kecil antara 115-125 cc. Kalau kapasitas motornya lebih besar, konsumsi bahan bakar lebih besar lagi, katanya. Saat gas ditarik keras, gerakan CVT otomatis juga lebih cepat, tingkat keausannya pun jadi lebih tinggi. Tapi ini tidak terlalu besar pengaruhnyakarena dari awal desainer motornya telah mengantisipasi dengan pemakaian material yang tahan gesek.
REM
Pengaruh dan bahaya terbesar justru muncul dari cara pengereman yang salah. Kalau motor manual bisa dibantu engine brake, pada motor matik bergantung sepenuhnya pada rem di tangan. Kalau masih baru, biasanya kagok, mestinya tangan sudah ngerem, malah cari-cari pijakan kaki. Akibatnya telat berhenti atau ngerem habis-habisan, papar Chris.
Kalau kecepatan motor tidak terlalu tinggi, rem belakang saja sudah cukup untuk menghentikan motor. Tetapi kalau motor tengah melaju kencang, perlu trik yang berbeda kalau mau berhenti dengan selamat. “Tarik rem dua-duanya, depan dan belakang secara bersamaan, tapi jangan keras-keras. Pelan-pelan saja agar ban belakang enggak ngebuang, saran Chris. Atau yang lebih enak pakai combi brake, jadi sekali tarik salah satu tuas rem maka kedua-duanya roda depan dan belakang otomatis langsung berhenti.
Stop and Go
Selain itu buang kebiasaan menarik gas dan rem pada saat bersamaan. Ini biasanya dilakukan pengendara yang terjebak kemacetan, agar bisa stop and go dengan cepat. Tak hanya memperpendek umur rem belakang, kebiasaan tersebut bisa juga mengancam rumah kopling dan roller CVT.
“Outer shift atau rumah kopling belakang jadi seperti terbakar dan slip. Kalau dibongkar bagian belakang rumah koplingnya berwarna kebiruan, ungkap Riswandi. Sementara kebiasaan main gas dan saat masih mengerem disebutnya bikin roller cepat peyang. Kemakan oleh gesekan tapi pada posisi yang enggak rata akibat akselerasi naik turun dengan cepat tadi. Ribet? Enggak juga, kuncinya gampang saja, selalu perlakukan matik dengan lembut.
Nawita, Sumber:otomotif spinner-comunity@yahoogroups.com ,
oleh bro ayodya multazam ( primajasatour_izam@yahoo.co.id )
Dikutip: http://motormaticmania.blogspot.com/2008/11/tips-trik-mengendarai-motor-matic.html
5 Area yang Terlupakan Saat Mencuci Mobil
Jangan sampai karena lupa membersihkan area ini, justru malah merusak mobil Anda.
Memandikan mobil wajib jadi kegiatan rutin agar kendaraan itu tahan lama. Namun terkadang ada beberapa area di bagian mobil yang sering kali luput dibersihkan.
Berikut ini beberapa area yang sering terlupakan dalam mencuci mobil, seperti yang diamati VIVAnews.
Pertama, bagian di sela-sela jok mobil. Banyak dari kita terlewatkan untuk membersihkan kotoran yang menempel di bagian itu. Letaknya yang tersembunyi dan sulit dijangkau menjadi salah satu alasan bagian ini kerap kali luput perhatian.
Cara mudahnya adalah merebahkan sandaran jok, lalu memajukan atau memundurkan sepenuhnya. Dengan begitu area yang tertutup sebelumnya, bisa anda bersihkan dengan vacuum cleaner.
Anda dapat menggunakan ujung penghisap vacuum cleaner model pipih untuk mempermudah masuk ke ruang sempet, seperti rel jok. membersihkan kotoran, serpihan, dan debu di arena ini dapat memperpanjang usia pakai karpet dasar mobil.
Kedua, bibir kaca jendela. Proses membersihkan kaca mobil memang selalu menantang. Sebisa mungkin bersihkan kaca hingga tak ada sisa atau jejak air yang mengganggu pandangan dan merusak penampilan mobil Anda.
Umumnya kita selalu terfokus untuk membersihkan penampang terbesar kaca. Ada baiknya, Anda juga menyeka bagian ibir kaca. Tentunya ini akan membuat kaca mobil semakin mengkilap.
Ketiga, plafon dan sun visor. Biasanya semakin lama usia mobil, kedua bagian ini akan terlihat kontor dan kusam. Salah satunya akibat tersentuh bagian tangan yang kotor dan tertutup debu.
Sebaiknya Anda gunakan cairan pembersih yang sesuai dengan material plafon untuk menghapus noda dan debu. Dengan membersihkan area ini penampilan interior mobil akan tetap terjaga.
Keempat, karet pintu dan cover plastik. Biasanya kedua area ini tidak luput dari perhatian ketika mencuci mobil. Sebab, pintu-pintu serta kap mesin dan bagasi selalu dalam kondisi tertutup.
Usahakan setelah mencuci mobil, gunakan lap yang lembab atau cairan pembersih karet dan plastik. Dengan membersihkan area ini, Anda sekaligus menjaganya dari resiko serangan karat.
Kelima, dek bawah depan dan belakang. Karena areanya tersembunyi dan sulit dijangkau, membuat Anda malas untuk membersihkannya.
Tapi bahayanya jika itu dibiarkan, kotoran yang menempel bisa bertumpuk dan mengeras. Begitu juga pada baut pengait dek yang jika dibiarkan lama kelamaan akan menimbulkan karat.
Dikutip: http://otomotif.vivanews.com/news/read/250846-5-area-yang-terlupakan-saat-mencuci-mobil
Memandikan mobil wajib jadi kegiatan rutin agar kendaraan itu tahan lama. Namun terkadang ada beberapa area di bagian mobil yang sering kali luput dibersihkan.
Berikut ini beberapa area yang sering terlupakan dalam mencuci mobil, seperti yang diamati VIVAnews.
Pertama, bagian di sela-sela jok mobil. Banyak dari kita terlewatkan untuk membersihkan kotoran yang menempel di bagian itu. Letaknya yang tersembunyi dan sulit dijangkau menjadi salah satu alasan bagian ini kerap kali luput perhatian.
Cara mudahnya adalah merebahkan sandaran jok, lalu memajukan atau memundurkan sepenuhnya. Dengan begitu area yang tertutup sebelumnya, bisa anda bersihkan dengan vacuum cleaner.
Anda dapat menggunakan ujung penghisap vacuum cleaner model pipih untuk mempermudah masuk ke ruang sempet, seperti rel jok. membersihkan kotoran, serpihan, dan debu di arena ini dapat memperpanjang usia pakai karpet dasar mobil.
Kedua, bibir kaca jendela. Proses membersihkan kaca mobil memang selalu menantang. Sebisa mungkin bersihkan kaca hingga tak ada sisa atau jejak air yang mengganggu pandangan dan merusak penampilan mobil Anda.
Umumnya kita selalu terfokus untuk membersihkan penampang terbesar kaca. Ada baiknya, Anda juga menyeka bagian ibir kaca. Tentunya ini akan membuat kaca mobil semakin mengkilap.
Ketiga, plafon dan sun visor. Biasanya semakin lama usia mobil, kedua bagian ini akan terlihat kontor dan kusam. Salah satunya akibat tersentuh bagian tangan yang kotor dan tertutup debu.
Sebaiknya Anda gunakan cairan pembersih yang sesuai dengan material plafon untuk menghapus noda dan debu. Dengan membersihkan area ini penampilan interior mobil akan tetap terjaga.
Keempat, karet pintu dan cover plastik. Biasanya kedua area ini tidak luput dari perhatian ketika mencuci mobil. Sebab, pintu-pintu serta kap mesin dan bagasi selalu dalam kondisi tertutup.
Usahakan setelah mencuci mobil, gunakan lap yang lembab atau cairan pembersih karet dan plastik. Dengan membersihkan area ini, Anda sekaligus menjaganya dari resiko serangan karat.
Kelima, dek bawah depan dan belakang. Karena areanya tersembunyi dan sulit dijangkau, membuat Anda malas untuk membersihkannya.
Tapi bahayanya jika itu dibiarkan, kotoran yang menempel bisa bertumpuk dan mengeras. Begitu juga pada baut pengait dek yang jika dibiarkan lama kelamaan akan menimbulkan karat.
Dikutip: http://otomotif.vivanews.com/news/read/250846-5-area-yang-terlupakan-saat-mencuci-mobil
Tips Aman Mengemudi Mobil Saat Hujan
Kondisi ban mobil dan fungsi rem menjadi faktor penting ketika mengemudi saat hujan.
Setiap jalan memiliki kualitas yang bervariasi. Ada jalan yang mulus, bergelombang, bahkan berlubang-lubang. Jika kondisi cerah, tentu mudah mengawasi jalan yang berlubang. Tapi bagaimana jika hujan lebat yang disertai angin kencang?
Sejumlah tips berikut ini mungkin berguna bagi Anda.
Pertama, periksa ban kendaraan Anda secara rutin. Jaga tekanan udara dalam ban sesuai anjuran. Ukuran tekanan udara yang pas ditentukan oleh pabrik mobil. Bisanya ukuran tekanan dapat diketahui di sisi belakang pintu, laci dashboard atau di balik tutup tangki bahan bakar.
Periksalah tekanan udara ban Anda sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Kemudian cek juga kedalaman alur. Kedalaman yang cukup akan menghindari mobil tergelincir (slip) atau melayang di atas air (aquaplaning).
Kedua, kurangi kecepatan. Pada saat hujan, air bercampur dengan oli di atas permukaan jalan dan membuat permukaan jalan menjadi licin dan ban mudah slip. Cara terbaik untuk menghindari slip adalah mengurangi kecepatan.
Ketiga, belajar bagaimana mengatasi slip. Hal itu bisa terjadi, bahkan pada pengemudi yang sudah berhati-hati sekalipun. Jika mobil Anda mulai tergelincir, jangan sekali-kali menginjak habis rem Anda, terutama bagi mobil yang dilengkapi dengan anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan dengan pasti dan arahkan kemudi sesuai arah slip mobil.
Keempat, jaga jarak dengan mobil di depan. Mengemudi di cuaca basah mengharuskan cara yang halus dalam menggunakan mengkontrol kemudi, pedal-pedal kopling, rem dan gas. Ketika Anda bepergian dalam cuaca basah, mungkin sepatu Anda juga basah dan dapat terpeleset dari pedal.
Setiap pengemudi juga diharuskan memeriksa lampu depan, lampu belakang, lampu rem dan lampu tanda berbelok (lampu sen), agar semuanya berfungsi dengan baik.
Di jalan yang basah juga dibutuhkan jarak pengereman tiga kali lebih panjang daripada di jalan yang kering. Jadi sekurang-kurangnya pertahankan jarak dua kali panjang mobil di antara Anda dan mobil di depan.
Kelima, hidupkan lampu depan, meskipun hujan tidak terlalu lebat. Lampu ini tidak saja membantu Anda melihat jalan tetapi juga membantu pengemudi lain melihat Anda. Jika mobil Anda di lengkapi daytime running lights, hidupkanlah agar kendaraan di belakang Anda dapat melihat Anda dengan lebih baik.
Keenam, hujan yang lebat akan membebani penghapus kaca (wiper), sehingga kaca depan selalu tertutup air. Bila pandangan ke depan sudah sangat terbatas, itu tandanya Anda harus meminggir dan berhenti sampai hujan reda.
Terakhir, hujan awal membuat jalan sangat licin.
Bila hujan baru saja turun, biasanya jalan menjadi sangat sulit dikuasai, karena lumpur dan minyak di jalan yang kering kini bercampur dengan air dan membentuk lapisan yang sangat licin.
Kontrol atas mobil akan berkurang, oleh sebab itu pengemudi harus berhati-hati selama setengah jam pertama setelah hujan mulai turun.
(Sumber: Direkorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya)
Dikutip: http://otomotif.vivanews.com/news/read/260218-tips-aman-mengemudi-mobil-saat-hujan
Setiap jalan memiliki kualitas yang bervariasi. Ada jalan yang mulus, bergelombang, bahkan berlubang-lubang. Jika kondisi cerah, tentu mudah mengawasi jalan yang berlubang. Tapi bagaimana jika hujan lebat yang disertai angin kencang?
Sejumlah tips berikut ini mungkin berguna bagi Anda.
Pertama, periksa ban kendaraan Anda secara rutin. Jaga tekanan udara dalam ban sesuai anjuran. Ukuran tekanan udara yang pas ditentukan oleh pabrik mobil. Bisanya ukuran tekanan dapat diketahui di sisi belakang pintu, laci dashboard atau di balik tutup tangki bahan bakar.
Periksalah tekanan udara ban Anda sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan. Kemudian cek juga kedalaman alur. Kedalaman yang cukup akan menghindari mobil tergelincir (slip) atau melayang di atas air (aquaplaning).
Kedua, kurangi kecepatan. Pada saat hujan, air bercampur dengan oli di atas permukaan jalan dan membuat permukaan jalan menjadi licin dan ban mudah slip. Cara terbaik untuk menghindari slip adalah mengurangi kecepatan.
Ketiga, belajar bagaimana mengatasi slip. Hal itu bisa terjadi, bahkan pada pengemudi yang sudah berhati-hati sekalipun. Jika mobil Anda mulai tergelincir, jangan sekali-kali menginjak habis rem Anda, terutama bagi mobil yang dilengkapi dengan anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan dengan pasti dan arahkan kemudi sesuai arah slip mobil.
Keempat, jaga jarak dengan mobil di depan. Mengemudi di cuaca basah mengharuskan cara yang halus dalam menggunakan mengkontrol kemudi, pedal-pedal kopling, rem dan gas. Ketika Anda bepergian dalam cuaca basah, mungkin sepatu Anda juga basah dan dapat terpeleset dari pedal.
Setiap pengemudi juga diharuskan memeriksa lampu depan, lampu belakang, lampu rem dan lampu tanda berbelok (lampu sen), agar semuanya berfungsi dengan baik.
Di jalan yang basah juga dibutuhkan jarak pengereman tiga kali lebih panjang daripada di jalan yang kering. Jadi sekurang-kurangnya pertahankan jarak dua kali panjang mobil di antara Anda dan mobil di depan.
Kelima, hidupkan lampu depan, meskipun hujan tidak terlalu lebat. Lampu ini tidak saja membantu Anda melihat jalan tetapi juga membantu pengemudi lain melihat Anda. Jika mobil Anda di lengkapi daytime running lights, hidupkanlah agar kendaraan di belakang Anda dapat melihat Anda dengan lebih baik.
Keenam, hujan yang lebat akan membebani penghapus kaca (wiper), sehingga kaca depan selalu tertutup air. Bila pandangan ke depan sudah sangat terbatas, itu tandanya Anda harus meminggir dan berhenti sampai hujan reda.
Terakhir, hujan awal membuat jalan sangat licin.
Bila hujan baru saja turun, biasanya jalan menjadi sangat sulit dikuasai, karena lumpur dan minyak di jalan yang kering kini bercampur dengan air dan membentuk lapisan yang sangat licin.
Kontrol atas mobil akan berkurang, oleh sebab itu pengemudi harus berhati-hati selama setengah jam pertama setelah hujan mulai turun.
(Sumber: Direkorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya)
Dikutip: http://otomotif.vivanews.com/news/read/260218-tips-aman-mengemudi-mobil-saat-hujan
Begini Cara Mengemudi Mobil Agar Irit BBM
Gaya mengemudi menjadi faktor penting agar mobil menjadi hemat bahan bakar.
Gaya serta kecakapan berkendara ternyata sangat berpengaruh pada tingkat efisiensi bahan bakar kendaraan. Mobil yang sama tapi dikendarai dua orang berbeda, bisa jadi menghabiskan bahan bakar berbeda. Satu boros, satu irit.
Berikut tips jitu mengemudi yang baik agar bisa mengurangi konsumsi bahan bakar dari Anggota Off Rider Indonesia, Wosy Nugroho.
Pertama, hindari akselerasi dan pengereman berlebihan. Sebab, ketika mengerem akan dibutuhkan tenaga mesin lagi untuk mengembalikan kecepatan semula. Ada baiknya Anda melaju secara konstan.
Kedua, menjaga putaran mesin. Rata-rata mesin bensin bekerja optimal di putaran 2.500-3.500 rpm – tempat torsi maksimal berada. Aturlah perpindahan gigi supaya putaran mesin berada di angka itu.
Terlalu tinggi akan menyebabkan bbm terbuang cepat, sedang terlalu rendah menyebabkan mesin kehilangan torsi dan butuh injakan gas dalam ketika hendak menambah kecepatan. Paling hemat jika Anda melaju konstan di rpm tersebut dengan gigi tertinggi.
Ketiga, periksa tekanan ban. Jika tekanan ban berkurang tentunya dapat mengakibatkan hambatan serta beban mobil bertambah. Tenaga yang dibutuhkan juga semakin besar, otomatis ini akan menguras bahan bakar.
Keempat, menjaga injakan pedal gas. Sebaiknya jika ingin kecepatan, injaklah gas dengan lembut dan progresif. Menginjak terlalu dalam akan membuat bahan bakar keluar dengan cepat.
Kelima, hindari kemacetan. Sebab, mobil yang sering berhenti, konsumsi bbm saat itu adalah 0 km/l. Semakin banyak Anda menghindari titik kemacetan, tentunya konsumsi bbm yang didapat akan semakin minim.
Terakhir, matikan AC jika tidak perlu. Karena kompresor AC memberi beban cukup besar ke mesin.
source: http://otomotif.vivanews.com/news/read/260613-begini-cara-mengemudi-mobil-agar-irit-bbm
Gaya serta kecakapan berkendara ternyata sangat berpengaruh pada tingkat efisiensi bahan bakar kendaraan. Mobil yang sama tapi dikendarai dua orang berbeda, bisa jadi menghabiskan bahan bakar berbeda. Satu boros, satu irit.
Berikut tips jitu mengemudi yang baik agar bisa mengurangi konsumsi bahan bakar dari Anggota Off Rider Indonesia, Wosy Nugroho.
Pertama, hindari akselerasi dan pengereman berlebihan. Sebab, ketika mengerem akan dibutuhkan tenaga mesin lagi untuk mengembalikan kecepatan semula. Ada baiknya Anda melaju secara konstan.
Kedua, menjaga putaran mesin. Rata-rata mesin bensin bekerja optimal di putaran 2.500-3.500 rpm – tempat torsi maksimal berada. Aturlah perpindahan gigi supaya putaran mesin berada di angka itu.
Terlalu tinggi akan menyebabkan bbm terbuang cepat, sedang terlalu rendah menyebabkan mesin kehilangan torsi dan butuh injakan gas dalam ketika hendak menambah kecepatan. Paling hemat jika Anda melaju konstan di rpm tersebut dengan gigi tertinggi.
Ketiga, periksa tekanan ban. Jika tekanan ban berkurang tentunya dapat mengakibatkan hambatan serta beban mobil bertambah. Tenaga yang dibutuhkan juga semakin besar, otomatis ini akan menguras bahan bakar.
Keempat, menjaga injakan pedal gas. Sebaiknya jika ingin kecepatan, injaklah gas dengan lembut dan progresif. Menginjak terlalu dalam akan membuat bahan bakar keluar dengan cepat.
Kelima, hindari kemacetan. Sebab, mobil yang sering berhenti, konsumsi bbm saat itu adalah 0 km/l. Semakin banyak Anda menghindari titik kemacetan, tentunya konsumsi bbm yang didapat akan semakin minim.
Terakhir, matikan AC jika tidak perlu. Karena kompresor AC memberi beban cukup besar ke mesin.
source: http://otomotif.vivanews.com/news/read/260613-begini-cara-mengemudi-mobil-agar-irit-bbm
Selasa, 08 November 2011
Bercanda Ala Rasulullah
Assalamualaikum WRB
Sesungguhnya segala puji bagi Allah semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami.
Shalawat dan salam semoga tercurah atas beliau, atas keluarga dan segenap sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari Kemudian kelak. Amma ba'du.
Saudaraku seiman, berbeda dengan sabar yang tidak ada batasnya, maka bercanda ada batasnya. Tidak bisa dipungkiri, di saat-saat tertentu kita memang membutuhkan suasana rileks dan capek sehabis bekerja. Hal ini tidak dilarang selama tidak berlebihan.
Para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai, Rasullullah! Apakah engkau juga bersendau gurau bersama kami?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sabdanya, “Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.” (HR. Imam Ahmad. Sanadnya Shahih)
~Seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAw, dan dia meminta agar Rasulullah SAW membantunya mencari unta untuk memindahkan barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”.
Sahabat bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?”
Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta” Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)
~Seorang perempuan tua bertanya pada Rasulullah: “Ya Utusan Allah, apakah perempuan tua seperti aku layak masuk surga?” Rasulullah menjawab: “Ya Ummi, sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua”.
Perempuan itu menangis mengingat nasibnya, Kemudian Rasulullah mengutip salah satu firman Allah di surat Al Waaqi’ah ayat 35-37 “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya”. (Riwayat At Tirmidzi, hadits hasan)
~Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya pikirannya. Namun Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata Rasulullah, “Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua tinggal di kotanya”.
Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia melihat Zahir sedang berdiri melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah memeluk Zahir dari belakang dengan erat. Zahir: “Heii……siapa ini?? lepaskan aku!!!”, Zahir memberontak dan menoleh ke belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah.
Zahir-pun segera menyandarkan tubuhnya dan lebih mengeratkan pelukan Rasulullah. Rasulullah berkata: “Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli budak ini??” Zahir: “Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai di pandangan mereka” Rasulullah: “Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai Zahir.
Mau dibeli Allah atau dibeli manusia?” Zahir pun makin mengeratkan tubuhnya dan merasa damai di pelukan Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad dari Anas ra)
~Suatu ketika, Rasulullah saw dan para sahabat ra sedang ifthor. Hidangan pembuka puasa dengan kurma dan air putih. Dalam suasana hangat itu, Ali bin Abi Tholib ra timbul isengnya. Ali ra mengumpulkan kulit kurma-nya dan diletakkan di tempat kulit kurma Rasulullah saw.
Kemudian Ali ra dengan tersipu-sipu mengatakan kalau Rasulullah saw sepertinya sangat lapar dengan adanya kulit kurma yang lebih banyak. Rasulullah saw yang sudah mengetahui keisengan Ali ra segera “membalas” Ali ra dengan mengatakan kalau yang lebih lapar sebenarnya siapa? (antara Rasulullah saw dan Ali ra). Sedangkan tumpukan kurma milik Ali ra sendiri tak bersisa. (HR. Bukhori, dhoif)
~Aisyah RA berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!”
Para sahabat pun berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat mendahului beliau dalam berlari.
Beberapa waktu setelah kejadian itu dalam sebuah riwayat disebutkan:”Beliau lama tidak mengajakku bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku lupa akan kejadian itu.”-suatu ketika aku bepergian lagi bersama beliau.
Beliau pun berkata kepada para sahabatnya. “Silakan kalian berjalan duluan.” Para sahabat pun kemudian berjalan lebih dulu. kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.”
Saat itu aku sudah lupa terhadap kemenanganku pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku berkata, “Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah, sedangkan keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita mulai.” Aku pun melayani ajakan berlomba dan ternyata beliau mendahului aku. Beliau tertawa seraya berkata, ” Ini untuk menebus kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan Abi Dawud)
Dari hadits ini dapat kita lihat bahwa Rasulullah tidak pernah berdusta walaupun dalam keadaan bercanda dan beliaulah orang yang paling lembut hatinya.
Adapun bercanda yang perlu kita hati-hati dan hindari olehnya.
1. Bercanda/ bermain-main dengan syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala
Orang-orang bermain-main atau mengejek syari’at Allah atau Al Qur’an atau Rasulullah serta sunnah, maka sesungguhnya dia kafir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman, yang artinya,
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab,”Sesungguhnya kami hanyalah bersendau gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu meminta maaf, karena engkau telah kafir sesudah beriman…” (Qs. At Taubah: 65-66).
Ayat ini turun berkaitan dengan seorang laki-laki yang mengolok-olok dan berdusta dengan mengatakan bahwa Rosulullah dan shahabatnya adalah orang yang paling buncit perutnya, pengecut dan dusta lisannya. Padahal laki-laki ini hanya bermaksud untuk bercanda saja. Namun bercanda dengan mengolok-olok atau mengejek syari’at agama dilarang bahkan dapat menjatuhkan pelakunya pada kekafiran.
2. Berdusta saat bercanda
Ada sebagian orang yang meremehkan dosa dusta dalam hal bercanda dengan alasan hal ini hanya guyon saja untuk mencairkan suasana. Hal ini telah di jawab oleh sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
“Aku menjamin sebuah taman di tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di bagian tengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun ia bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seorang yag baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud)
Rasulullah juga bercanda, namun tetap jujur serta tidak ditambahi kata-kata dusta. Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku juga bercanda, dan aku tidak mengatakan kecuali yang benar.” (HR. At-Thabrani dalam Al-Kabir)
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Celakalah seorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” (HR. Ahmad).
Dusta dalam bercanda bahkan sering ditemui bahkan dijadikan tontonan seperti lawak yang dijadikan sebagai hiburan di televisi dan sepertinya sudah akrab dan tidak lagi disalahkan. Padahal hal tersebut bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
3. Menakuti-nakuti seorang muslim untuk bercanda
“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya baik bercanda ataupun bersungguh-sungguh, barangsiapa mengambil tongkat saudaranya hendaklah ia mengembalikan.” (HR. Abu Daud).
4. Melecehkan kelompok tertentu
Ada juga orang yang bercanda dengab mengatakan “Hai si hitam” dengan maksud menjelek-jelekkan penduduk dari daerah tertentu yang asal kulitnya adalah hitam.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan jangan suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim”
(Qs. Al-Hujuraat: 11)
Yang dimaksud dengan “Jangan suka mencela dirimu sendiri”, ialah mencela antara sesama mukmin, sebab orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
5. Menuduh manusia dan berdusta atas mereka
Misalnya seorang bercanda dengan sahabatnya lalu ia mencela, menuduhnya atau mensifatinya dengan perbuatan keji. Seperti seseorang berkata kepada temannya, “Hai anak zina.” Tuduhan ini bisa menyebabkan jatuhnya hukum, karena menuduh ibu dari anak tersebut telah melakukan zina.
Bercandalah kepada Orang yang Membutuhkan
Semoga Kita bisa menjadikan Baginda Rasulullah teladan dalam setiap sisi kehidupan kita, hingga perjumpaan kita dengan beliau, ahli keluarganya dan sahabat-sahabat R.anhuma.
Semoga bisa kita amalkan dan sampaikan, ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan pada artikel ini dikarenakan karena keterbatasan ilmu dan kebodohan saya sendiri.
..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
sumber: http://www.facebook.com/notes/habib-sultan-maulana-ii/bercanda-ala-rasulullah/133134710126996
Sesungguhnya segala puji bagi Allah semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami.
Shalawat dan salam semoga tercurah atas beliau, atas keluarga dan segenap sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari Kemudian kelak. Amma ba'du.
Saudaraku seiman, berbeda dengan sabar yang tidak ada batasnya, maka bercanda ada batasnya. Tidak bisa dipungkiri, di saat-saat tertentu kita memang membutuhkan suasana rileks dan capek sehabis bekerja. Hal ini tidak dilarang selama tidak berlebihan.
Para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai, Rasullullah! Apakah engkau juga bersendau gurau bersama kami?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sabdanya, “Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.” (HR. Imam Ahmad. Sanadnya Shahih)
~Seorang sahabat mendatangi Rasulullah SAw, dan dia meminta agar Rasulullah SAW membantunya mencari unta untuk memindahkan barangnya. Rasulullah berkata: “Kalau begitu kamu pindahkan barang-barangmu itu ke anak unta di seberang sana”.
Sahabat bingung bagaimana mungkin seekor anak unta dapat memikul beban yang berat. “Ya Rasulullah, apakah tidak ada unta dewasa yang sekiranya sanggup memikul barang-barang ku ini?”
Rasulullah menjawab, “Aku tidak bilang anak unta itu masih kecil, yang jelas dia adalah anak unta. Tidak mungkin seekor anak unta lahir dari ibu selain unta” Sahabat tersenyum dan dia-pun mengerti canda Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud dan At Tirmidzi. Sanad sahih)
~Seorang perempuan tua bertanya pada Rasulullah: “Ya Utusan Allah, apakah perempuan tua seperti aku layak masuk surga?” Rasulullah menjawab: “Ya Ummi, sesungguhnya di surga tidak ada perempuan tua”.
Perempuan itu menangis mengingat nasibnya, Kemudian Rasulullah mengutip salah satu firman Allah di surat Al Waaqi’ah ayat 35-37 “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya”. (Riwayat At Tirmidzi, hadits hasan)
~Seorang sahabat bernama Zahir, dia agak lemah daya pikirannya. Namun Rasulullah mencintainya, begitu juga Zahir. Zahir ini sering menyendiri menghabiskan hari-harinya di gurun pasir. Sehingga, kata Rasulullah, “Zahir ini adalah lelaki padang pasir, dan kita semua tinggal di kotanya”.
Suatu hari ketika Rasulullah sedang ke pasar, dia melihat Zahir sedang berdiri melihat barang-barang dagangan. Tiba-tiba Rasulullah memeluk Zahir dari belakang dengan erat. Zahir: “Heii……siapa ini?? lepaskan aku!!!”, Zahir memberontak dan menoleh ke belakang, ternyata yang memeluknya Rasulullah.
Zahir-pun segera menyandarkan tubuhnya dan lebih mengeratkan pelukan Rasulullah. Rasulullah berkata: “Wahai umat manusia, siapa yang mau membeli budak ini??” Zahir: “Ya Rasulullah, aku ini tidak bernilai di pandangan mereka” Rasulullah: “Tapi di pandangan Allah, engkau sungguh bernilai Zahir.
Mau dibeli Allah atau dibeli manusia?” Zahir pun makin mengeratkan tubuhnya dan merasa damai di pelukan Rasulullah. (Riwayat Imam Ahmad dari Anas ra)
~Suatu ketika, Rasulullah saw dan para sahabat ra sedang ifthor. Hidangan pembuka puasa dengan kurma dan air putih. Dalam suasana hangat itu, Ali bin Abi Tholib ra timbul isengnya. Ali ra mengumpulkan kulit kurma-nya dan diletakkan di tempat kulit kurma Rasulullah saw.
Kemudian Ali ra dengan tersipu-sipu mengatakan kalau Rasulullah saw sepertinya sangat lapar dengan adanya kulit kurma yang lebih banyak. Rasulullah saw yang sudah mengetahui keisengan Ali ra segera “membalas” Ali ra dengan mengatakan kalau yang lebih lapar sebenarnya siapa? (antara Rasulullah saw dan Ali ra). Sedangkan tumpukan kurma milik Ali ra sendiri tak bersisa. (HR. Bukhori, dhoif)
~Aisyah RA berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah SAW dalam suatu perjalanan, saat itu tubuhku masih ramping. Beliau lalu berkata kepada para sahabat beliau, ”Silakan kalian berjalan duluan!”
Para sahabat pun berjalan duluan semua, kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.” Aku pun menyambut ajakan beliau dan ternyata aku dapat mendahului beliau dalam berlari.
Beberapa waktu setelah kejadian itu dalam sebuah riwayat disebutkan:”Beliau lama tidak mengajakku bepergian sampai tubuhku gemuk dan aku lupa akan kejadian itu.”-suatu ketika aku bepergian lagi bersama beliau.
Beliau pun berkata kepada para sahabatnya. “Silakan kalian berjalan duluan.” Para sahabat pun kemudian berjalan lebih dulu. kemudian beliau berkata kepadaku, “Marilah kita berlomba.”
Saat itu aku sudah lupa terhadap kemenanganku pada waktu yang lalu dan kini badanku sudah gemuk. Aku berkata, “Bagaimana aku dapat mendahului engkau, wahai Rasulullah, sedangkan keadaanku seperti ini?” Beliau berkata, “Marilah kita mulai.” Aku pun melayani ajakan berlomba dan ternyata beliau mendahului aku. Beliau tertawa seraya berkata, ” Ini untuk menebus kekalahanku dalam lomba yang dulu.” (HR Ahmad dan Abi Dawud)
Dari hadits ini dapat kita lihat bahwa Rasulullah tidak pernah berdusta walaupun dalam keadaan bercanda dan beliaulah orang yang paling lembut hatinya.
Adapun bercanda yang perlu kita hati-hati dan hindari olehnya.
1. Bercanda/ bermain-main dengan syari’at Allah Subhanahu wa Ta’ala
Orang-orang bermain-main atau mengejek syari’at Allah atau Al Qur’an atau Rasulullah serta sunnah, maka sesungguhnya dia kafir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman, yang artinya,
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab,”Sesungguhnya kami hanyalah bersendau gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu meminta maaf, karena engkau telah kafir sesudah beriman…” (Qs. At Taubah: 65-66).
Ayat ini turun berkaitan dengan seorang laki-laki yang mengolok-olok dan berdusta dengan mengatakan bahwa Rosulullah dan shahabatnya adalah orang yang paling buncit perutnya, pengecut dan dusta lisannya. Padahal laki-laki ini hanya bermaksud untuk bercanda saja. Namun bercanda dengan mengolok-olok atau mengejek syari’at agama dilarang bahkan dapat menjatuhkan pelakunya pada kekafiran.
2. Berdusta saat bercanda
Ada sebagian orang yang meremehkan dosa dusta dalam hal bercanda dengan alasan hal ini hanya guyon saja untuk mencairkan suasana. Hal ini telah di jawab oleh sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
“Aku menjamin sebuah taman di tepi surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun ia berada di pihak yang benar, sebuah istana di bagian tengah Surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun ia bercanda, dan istana di bagian atas surga bagi seorang yag baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud)
Rasulullah juga bercanda, namun tetap jujur serta tidak ditambahi kata-kata dusta. Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku juga bercanda, dan aku tidak mengatakan kecuali yang benar.” (HR. At-Thabrani dalam Al-Kabir)
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Celakalah seorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia, celakalah ia.” (HR. Ahmad).
Dusta dalam bercanda bahkan sering ditemui bahkan dijadikan tontonan seperti lawak yang dijadikan sebagai hiburan di televisi dan sepertinya sudah akrab dan tidak lagi disalahkan. Padahal hal tersebut bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
3. Menakuti-nakuti seorang muslim untuk bercanda
“Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya baik bercanda ataupun bersungguh-sungguh, barangsiapa mengambil tongkat saudaranya hendaklah ia mengembalikan.” (HR. Abu Daud).
4. Melecehkan kelompok tertentu
Ada juga orang yang bercanda dengab mengatakan “Hai si hitam” dengan maksud menjelek-jelekkan penduduk dari daerah tertentu yang asal kulitnya adalah hitam.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan jangan suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim”
(Qs. Al-Hujuraat: 11)
Yang dimaksud dengan “Jangan suka mencela dirimu sendiri”, ialah mencela antara sesama mukmin, sebab orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
5. Menuduh manusia dan berdusta atas mereka
Misalnya seorang bercanda dengan sahabatnya lalu ia mencela, menuduhnya atau mensifatinya dengan perbuatan keji. Seperti seseorang berkata kepada temannya, “Hai anak zina.” Tuduhan ini bisa menyebabkan jatuhnya hukum, karena menuduh ibu dari anak tersebut telah melakukan zina.
Bercandalah kepada Orang yang Membutuhkan
Semoga Kita bisa menjadikan Baginda Rasulullah teladan dalam setiap sisi kehidupan kita, hingga perjumpaan kita dengan beliau, ahli keluarganya dan sahabat-sahabat R.anhuma.
Semoga bisa kita amalkan dan sampaikan, ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan pada artikel ini dikarenakan karena keterbatasan ilmu dan kebodohan saya sendiri.
..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
sumber: http://www.facebook.com/notes/habib-sultan-maulana-ii/bercanda-ala-rasulullah/133134710126996
Senin, 07 November 2011
Hukum Suap Menyuap
Kegiatan suap-menyuap kendati telah diketahui keharamannya namun tetap saja gencar dilakukan orang-orang, entah itu untuk meraih pekerjaan, pemenangan hukum hingga untuk memasukan anak ke lembaga pendidikan-pun tak lepas dari praktik suap-menyuap. Untuk memasukkan anak ke sekolah yang bonafit, tidak cukup hanya bermodal nilai UN yang tinggi tapi dibutuhkan juga uang yang banyak untuk menyumpal mulut para panitia. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan. Dan yang lebih menyedihkan lagi, mereka yang melakukannya adalah orang-orang yang mengaku muslim, padahal jelas-jelas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai teladan bagi seorang muslim sangat mengecam keras para pelaku suap-menyuap itu.
Islam sebagai agama yang sempurna (syamil) sangat mengharamkan praktik suap-menyuap bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutuk (melaknat) para pelaku hingga penghubung suap-menyuap sebagaimana hadits tersebut.
Suap-menyuap dalam Islam disebut juga ar-Risywah (الرِّشْوة), Ibnu Atsir dalam an-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar mendefiniskan; ar-Risywah adalah usaha memenuhi hajat (kepentingannya) dengan membujuk. Kata ar-Risywah sendiri berasal dari الرِشاء yang berarti Tali yang menyampaikan timba ke air.
Jadi, ar-Risywah adalah pemberian apa saja (berupa uang atau yang lain) kepada penguasa, hakim atau pengurus suatu urusan agar memutuskan perkara atau menangguhkannya dengan cara yang bathil.
Dengan cara bathil inilah sebuah ketentuan berubah, sehingga menyakiti banyak orang dan wajarlah jika Rasulullah mengutuk/melaknat para pelaku suap-menyuap.
Dalil al-Quran tentang Keharamannya
Allah Ta’ala berfirman,
ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل
“Dan janganlah kalian memakan harta-harta diantara kalian dengan cara yang bathil” [QS. Al-Baqarah: 188]
Imam al Qurthubi mengatakan, ”Makna ayat ini adalah janganlah sebagian kalian memakan harta sebagian yang lainnya dengan cara yang tidak benar.” Dia menambahkan bahwa barangsiapa yang mengambil harta orang lain bukan dengan cara yang dibenarkan syariat maka sesungguhnya ia telah memakannya dengan cara yang batil. Diantara bentuk memakan dengan cara yang batil adalah putusan seorang hakim yang memenangkan kamu sementara kamu tahu bahwa kamu sebenarnya salah. Sesuatu yang haram tidaklah berubah menjadi halal dengan putusan hakim.” (al Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz II hal 711)
Diakui atau tidak, praktik suap-menyuap merupakan cara-cara bathil memakan harta kaum muslimin.
Allah Ta’ala juga berfirman,
من قتل نفساً بغير نفسٍ أو فساد في الأرض فكأنما قتل الناس جميعاً
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” [QS. al-Maidah: 32]
Praktik suap-menyuap jika kita pahami lebih mendalam akan dampak negatifnya, sebenarnya merupakan pembunuhan terhadap kesempatan orang lain dan artinya ia telah membunuh seluruh manusia. Karenanya pantas jika ayat tersebut diatas diarahkan kepada para pelaku suap-menyuap yang telah curang dalam suatu urusan sehingga menyebabkan orang lain kehilangan jiwanya dan kehilangan kesempatannya.
Dan firman-Nya,
يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا الله إن كنتم إياه تعبدون
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” [QS. al-Baqarah: 172]
Ayat tersebut merupakan dalil umum yang memerintahkan orang-orang yang mengaku beriman untuk mencari rezki yang halal dengan cara-cara yang halal, bukan malah sebaliknya mencari yang halal dengan cara yang haram atau mencari haram dengan cara yang haram pula. Dan suap-menyuap -tidak diragukan lagi- adalah cara yang bathil dalam mencari rezki sehingga praktik tersebut diharamkan oleh Allah Ta’ala.
Dalil as-Sunnah tentang Keharamannya
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata,
لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap.” [HR. Abu Daud no. hadits 3580]
Juga hadits,
وعن ثوبان رضي الله عنه قال لعن رسول الله الراشي والمرتشي والرائش: يعني الذي يمشي بينهما
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat/mengutuk orang yang menyuap, yang menerima suap dan orang yang menghubungkan keduanya.” [HR. Ahmad dalam bab Musnad Anshar radhiyallahu ‘anhum]
Sementara dalam Sunan at-Tirmidzi,
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي في الحكم
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap dalam masalah hukum”. [HR. at-Tirmidzi no hadits 1351]
Setelah mengetahui dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah yang menegaskan tentang keharaman praktik suap-menyuap (ar-Risywah) maka sudah dapat dipastikan bahwa pelaku, penerima dan orang-orang yang terlibat dalam praktik suap tersebut tidak akan mendapatkan keuntungan melainkan kecelakaan yang akan Allah berikan kepadanya, jika tidak di dunia tapi pasti di akhirat.
Akan tetapi, setelah jelasnya hukum akan perkara ini, masih saja ada orang-orang yang coba memalingkan dan mengkaburkan hukum keharaman suap-menyuap ini dengan berdalih bahwa yang diberikannya itu adalah hadiah atas bantuannya, atau uang lelah, dan ungkapan lainnya.
Dengan alasan-alasan seperti itu juga telah terbantahkan oleh hadits yang banyak yang telah diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya,
ومن شفع لأخيه شفاعة فأهدى له هدية فقد أتى باباً عظيماً من الربا
“Siapa saja yang menolong saudaranya kemudian dia dihadiahkan sesuatu maka ia telah masuk ke dalam pintu besar dari Riba.” [HR. Ahmad dalam Musnadnya]
Tidak cukup dengan hadits tersebut, bahkan penyusun kitab Shahih Bukhari, Abu Ismail al-Bukhari membuat bab khusus باب من لم يقبل الهدية لعلة (Bab Siapa saja yang tidak menerima hadiah karena pekerjaan). Dalam bab tersebut, Imam Bukhari menukil perkataan ‘Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu ‘anhu,
كانت الهدية في زمن رسول الله هدية، واليوم رشوة
“Pada zaman Rasulullah pemberian itu dinamakan Hadiah, maka zaman sekarang ini dinamakan risywah (suap)”. [Shahih Bukhari]
Suap-menyuap bukanlah hal baru dalam Islam, karenanya banyak hadits dan atsar para sahabat radhiyallahu ‘anhum yang mencela bahkan mengutuk praktik suap-menyuap tersebut. Bahkan para ulama juga memberikan perhatian yang besar terhadap permasalahan ini, diantaranya adalah Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Mughniy, ia berkata,
فأما الرشوة في الحكم ورشوة العامل فحرام بلا خلاف
“Adapun suap-menyuap dalam masalah hukum dan pekerjaan (apa saja) maka hukumnya haram –tidak diragukan lagi-.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa para ulama telah mengatakan, ”Sesungguhnya pemberian hadiah kepada wali amri—orang yang diberikan tanggung jawab atas suatu urusan—untuk melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan, ini adalah haram, baik bagi yang memberikan maupun menerima hadiah itu, dan ini adalah suap yang dilarang Nabi saw.” [Majmu’ Fatawa juz XXXI hal 161]
Asy-Syaukani dalam Nailul Authar berkata,
قال الشوكاني في نيل الأوطار: قال ابن رسلان في شرح السنن: ويدخل في إطلاق الرشوة الرشوة للحاكم والعامل على أخذ الصدقات، وهي حرام بالإجماع
“Ibnu Ruslan berkata dalam Syarhus Sunan, “Termasuk kemutlaqan suap-menyuap bagi seorang hakim dan para pekerja yang mengambil shadaqah, itu menerangkan keharamannya sesuai Ijma’.
ash-Shan’aniy dalam Subulussalam (2/24)
والرشوة حرام بالإجماع سواء كانت للقاضي أو للعامل على الصدقة أو لغيرهما، وقد قال الله تعالى: ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل وتدلوا بها إلى الحكام لتأكلوا فريقاً من أموال الناس بالإثم وأنتم تعلمون
“Dan suap-menyuap itu haram sesuai Ijma’, baik bagi seorang qadhi/hakim, bagi para pekerja yang menangani shadaqah atau selainnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. [QS. Al-Baqarah: 188].”
Kesimpulan
Sebagai seorang muslim yang mengaku tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum Allah dan Rasulullah maka sepatutnyalah kita membenci praktik suap-menyuap (ar-Risywah) yang telah meracuni pikiran kaum muslimin sehingga mereka tidak lagi percaya kepada qadha dan qadar dari Allah, dengan akhirnya mereka menempuh jalan pintas untuk kemudian memutarbalikkan kebenaran, merubah yang bathil menjadi haq. Tidak hanya itu, laknat dari Rasulullah seharusnya menjadi bahan pertimbangan bagi orang-orang yang akan dan membudayakan praktik suap-menyuap tersebut.
وأتبعناهم في هذه الدنيا لعنة ويوم القيامة هم من المقبوحين
“Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).” [QS. Al-Qashash: 42]
Demikianlah jika Allah dan Rasul-Nya telah melaknat seseorang maka laknat itu akan melekat pada dirinya di dunia hingga akhirat. Na’udzubillahi min dzalik. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada jalan yang benar.
sumber: http://alatsar.wordpress.com/2009/07/08/hukum-suap-menyuap-ar-risywah/
Islam sebagai agama yang sempurna (syamil) sangat mengharamkan praktik suap-menyuap bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutuk (melaknat) para pelaku hingga penghubung suap-menyuap sebagaimana hadits tersebut.
Suap-menyuap dalam Islam disebut juga ar-Risywah (الرِّشْوة), Ibnu Atsir dalam an-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar mendefiniskan; ar-Risywah adalah usaha memenuhi hajat (kepentingannya) dengan membujuk. Kata ar-Risywah sendiri berasal dari الرِشاء yang berarti Tali yang menyampaikan timba ke air.
Jadi, ar-Risywah adalah pemberian apa saja (berupa uang atau yang lain) kepada penguasa, hakim atau pengurus suatu urusan agar memutuskan perkara atau menangguhkannya dengan cara yang bathil.
Dengan cara bathil inilah sebuah ketentuan berubah, sehingga menyakiti banyak orang dan wajarlah jika Rasulullah mengutuk/melaknat para pelaku suap-menyuap.
Dalil al-Quran tentang Keharamannya
Allah Ta’ala berfirman,
ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل
“Dan janganlah kalian memakan harta-harta diantara kalian dengan cara yang bathil” [QS. Al-Baqarah: 188]
Imam al Qurthubi mengatakan, ”Makna ayat ini adalah janganlah sebagian kalian memakan harta sebagian yang lainnya dengan cara yang tidak benar.” Dia menambahkan bahwa barangsiapa yang mengambil harta orang lain bukan dengan cara yang dibenarkan syariat maka sesungguhnya ia telah memakannya dengan cara yang batil. Diantara bentuk memakan dengan cara yang batil adalah putusan seorang hakim yang memenangkan kamu sementara kamu tahu bahwa kamu sebenarnya salah. Sesuatu yang haram tidaklah berubah menjadi halal dengan putusan hakim.” (al Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz II hal 711)
Diakui atau tidak, praktik suap-menyuap merupakan cara-cara bathil memakan harta kaum muslimin.
Allah Ta’ala juga berfirman,
من قتل نفساً بغير نفسٍ أو فساد في الأرض فكأنما قتل الناس جميعاً
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” [QS. al-Maidah: 32]
Praktik suap-menyuap jika kita pahami lebih mendalam akan dampak negatifnya, sebenarnya merupakan pembunuhan terhadap kesempatan orang lain dan artinya ia telah membunuh seluruh manusia. Karenanya pantas jika ayat tersebut diatas diarahkan kepada para pelaku suap-menyuap yang telah curang dalam suatu urusan sehingga menyebabkan orang lain kehilangan jiwanya dan kehilangan kesempatannya.
Dan firman-Nya,
يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا الله إن كنتم إياه تعبدون
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” [QS. al-Baqarah: 172]
Ayat tersebut merupakan dalil umum yang memerintahkan orang-orang yang mengaku beriman untuk mencari rezki yang halal dengan cara-cara yang halal, bukan malah sebaliknya mencari yang halal dengan cara yang haram atau mencari haram dengan cara yang haram pula. Dan suap-menyuap -tidak diragukan lagi- adalah cara yang bathil dalam mencari rezki sehingga praktik tersebut diharamkan oleh Allah Ta’ala.
Dalil as-Sunnah tentang Keharamannya
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata,
لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap.” [HR. Abu Daud no. hadits 3580]
Juga hadits,
وعن ثوبان رضي الله عنه قال لعن رسول الله الراشي والمرتشي والرائش: يعني الذي يمشي بينهما
Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat/mengutuk orang yang menyuap, yang menerima suap dan orang yang menghubungkan keduanya.” [HR. Ahmad dalam bab Musnad Anshar radhiyallahu ‘anhum]
Sementara dalam Sunan at-Tirmidzi,
Dari Abu Hurairah, ia berkata,
لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي في الحكم
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap dalam masalah hukum”. [HR. at-Tirmidzi no hadits 1351]
Setelah mengetahui dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah yang menegaskan tentang keharaman praktik suap-menyuap (ar-Risywah) maka sudah dapat dipastikan bahwa pelaku, penerima dan orang-orang yang terlibat dalam praktik suap tersebut tidak akan mendapatkan keuntungan melainkan kecelakaan yang akan Allah berikan kepadanya, jika tidak di dunia tapi pasti di akhirat.
Akan tetapi, setelah jelasnya hukum akan perkara ini, masih saja ada orang-orang yang coba memalingkan dan mengkaburkan hukum keharaman suap-menyuap ini dengan berdalih bahwa yang diberikannya itu adalah hadiah atas bantuannya, atau uang lelah, dan ungkapan lainnya.
Dengan alasan-alasan seperti itu juga telah terbantahkan oleh hadits yang banyak yang telah diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya,
ومن شفع لأخيه شفاعة فأهدى له هدية فقد أتى باباً عظيماً من الربا
“Siapa saja yang menolong saudaranya kemudian dia dihadiahkan sesuatu maka ia telah masuk ke dalam pintu besar dari Riba.” [HR. Ahmad dalam Musnadnya]
Tidak cukup dengan hadits tersebut, bahkan penyusun kitab Shahih Bukhari, Abu Ismail al-Bukhari membuat bab khusus باب من لم يقبل الهدية لعلة (Bab Siapa saja yang tidak menerima hadiah karena pekerjaan). Dalam bab tersebut, Imam Bukhari menukil perkataan ‘Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu ‘anhu,
كانت الهدية في زمن رسول الله هدية، واليوم رشوة
“Pada zaman Rasulullah pemberian itu dinamakan Hadiah, maka zaman sekarang ini dinamakan risywah (suap)”. [Shahih Bukhari]
Suap-menyuap bukanlah hal baru dalam Islam, karenanya banyak hadits dan atsar para sahabat radhiyallahu ‘anhum yang mencela bahkan mengutuk praktik suap-menyuap tersebut. Bahkan para ulama juga memberikan perhatian yang besar terhadap permasalahan ini, diantaranya adalah Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Mughniy, ia berkata,
فأما الرشوة في الحكم ورشوة العامل فحرام بلا خلاف
“Adapun suap-menyuap dalam masalah hukum dan pekerjaan (apa saja) maka hukumnya haram –tidak diragukan lagi-.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa para ulama telah mengatakan, ”Sesungguhnya pemberian hadiah kepada wali amri—orang yang diberikan tanggung jawab atas suatu urusan—untuk melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan, ini adalah haram, baik bagi yang memberikan maupun menerima hadiah itu, dan ini adalah suap yang dilarang Nabi saw.” [Majmu’ Fatawa juz XXXI hal 161]
Asy-Syaukani dalam Nailul Authar berkata,
قال الشوكاني في نيل الأوطار: قال ابن رسلان في شرح السنن: ويدخل في إطلاق الرشوة الرشوة للحاكم والعامل على أخذ الصدقات، وهي حرام بالإجماع
“Ibnu Ruslan berkata dalam Syarhus Sunan, “Termasuk kemutlaqan suap-menyuap bagi seorang hakim dan para pekerja yang mengambil shadaqah, itu menerangkan keharamannya sesuai Ijma’.
ash-Shan’aniy dalam Subulussalam (2/24)
والرشوة حرام بالإجماع سواء كانت للقاضي أو للعامل على الصدقة أو لغيرهما، وقد قال الله تعالى: ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل وتدلوا بها إلى الحكام لتأكلوا فريقاً من أموال الناس بالإثم وأنتم تعلمون
“Dan suap-menyuap itu haram sesuai Ijma’, baik bagi seorang qadhi/hakim, bagi para pekerja yang menangani shadaqah atau selainnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. [QS. Al-Baqarah: 188].”
Kesimpulan
Sebagai seorang muslim yang mengaku tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum Allah dan Rasulullah maka sepatutnyalah kita membenci praktik suap-menyuap (ar-Risywah) yang telah meracuni pikiran kaum muslimin sehingga mereka tidak lagi percaya kepada qadha dan qadar dari Allah, dengan akhirnya mereka menempuh jalan pintas untuk kemudian memutarbalikkan kebenaran, merubah yang bathil menjadi haq. Tidak hanya itu, laknat dari Rasulullah seharusnya menjadi bahan pertimbangan bagi orang-orang yang akan dan membudayakan praktik suap-menyuap tersebut.
وأتبعناهم في هذه الدنيا لعنة ويوم القيامة هم من المقبوحين
“Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).” [QS. Al-Qashash: 42]
Demikianlah jika Allah dan Rasul-Nya telah melaknat seseorang maka laknat itu akan melekat pada dirinya di dunia hingga akhirat. Na’udzubillahi min dzalik. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada jalan yang benar.
sumber: http://alatsar.wordpress.com/2009/07/08/hukum-suap-menyuap-ar-risywah/
Om "Rompi Ijo" Yang Seharusnya Baik
Kenapa gambar Pak Polisi diatas begitu baik?. karena memang seharusnya dan tugasnya pak polisi itu "membela kebenaran dan keadilan", kaya Ninja Hatori aja yah? hehehe tenang itu hanya gurauan ane aja, tapi ane kasih tau apa sebenarnya visi misi pak polisi itu ===>>
VISI POLRI : Polri yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera.
MISI POLRI : Berdasarkan uraian Visi sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya uraian tentang jabaran Misi Polri kedepan adalah sebagai berikut :
1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psykis.
2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan hukum masyarakat (Law abiding Citizenship).
3. Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.
4. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Mengelola sumber daya manusia Polri secara profesional dalam mencapai tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat
6. Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal Polri) sebagai upaya menyamakan Visi dan Misi Polri kedepan.
7. Memelihara soliditas institusi Polri dari berbagai pengaruh external yang sangat merugikan organisasi.
8. Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
9. Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat yang berbhineka tunggal ika.
sumber : http://www.polri.go.id/organisasi/op/vm/
Ada kasiannya juga sih jadi polisi itu, sering buat nakut-nakutin anak kecil kalau gak mau makan, orang tuanya bilang "kalau gak mau makan ntar ditangkap polisi loh", nakut-nakutin anak nangis, nakal, wah pokoknya masih banyak yang laen deh... hehehe
Tapi disini ane mau ngmbil bahasan visi polri point satu, tapi semuanya aja kali yah... :D
Sebagai ilustrasi aja yah gambar di atas, mau ditilang apa mau bayar??
sekarang banyak oknum polisi yang tidak bertanggung jawab, mau bikin SIM susah harus berkali-kali, sampai ada temen SMA ujian bikin SIM yang ke 5 kali baru jadi tuh SIM, untuk mendapatkan SIM dengan mudah harus mengeluarkan uang lima ratus lima puluh ribu rupiah. Lagi jalan enak-enak ada razia misalnya lupa bawa SIM polisi itu bilang "mau surat tilang apa bayar disini?" mikir-mikir kan tuh kalau ditilang bayar di pengadilan, belom ngantri ngasih surat tilang, ngantri kartunya, bla bla bla ujung-ujungnya bayar "gocap" dipengadilan, bayar disini aja deh dengan muka melas kemudian berkata "saya anak kuliah Pak, damai aja Pak tapi saya ada uangnya 20ribu".
Itulah pandangan salah dua(karena ane ngasih contohnya dua, hehehe) jeleknya POLISI dimata masyarakat, pokoknya kalau ada uang urusan selesai. Padahal hukum suap dalam islam telah diterangkan Diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Hurairah. Beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda:
“Allah melaknat penyuap dan orang yang menerima suap dalam urusan pemerintahan”.
Imam At Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah Bin Umar.
Beliau berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Allah melaknat penyuap dan orang yang menerima suap”.
Imam Ahamad meriwayatkan dari Tsauban:
“Rasulullah saw. melaknat penyuap dan orang yang menerima suap serta perantara antara keduanya.”
Dalil-dalil tersebut menetapkan haramnya suap secara mutlak, dan tidak sedikit pun terdapat syubhat (kekaburan penafsiran) di dalamnya.
Suap adalah harta yang diperoleh karena terselesaikannya suatu kepentingan manusia (baik untuk memperoleh keuntungan maupun untuk menghindari kemudharatan) yang semestinya harus terselesaikan tanpa imbalan. Suap hampir sama dengan upah (gaji). Namun keduanya jelas-jelas berbeda. Upah diperoleh sebagai imbalan atas terlaksananya pekerjaan tertentu (yang semestinya) tidak harus dilaksanakan. Sedangkan suap, adalah imbalan atas terlaksananya pekerjaan tertentu (yang semestinya) wajib dilaksanakan tanpa imbalan apapun dari orang yang terpenuhi kepentingannya. Kadang-kadang, suap dapat berupa imbalan atas terlaksananya perbuatan yang semestinya wajib dilaksanakan tanpa imbalan dari pihak memintanya. Kadang-kadang, juga berupa imbalan agar tidak melaksanakan pekerjeaan yang semsetinya wajib dilaksanakan.
sumber: http://saif1924.multiply.com/journal/item/8
Semoga Polisi di Indonesia menjadi Polisi yang sebagaimana seharusnya dalam Visi dan Misi yang mereka buat sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)