Masih Mau Makan Pakai Sendok-Garpu lagi ???

Makan dengan menggunakan tangan kanan. Akan lebih baik, bila tidak menggunakan alat bantu (sendok–garpu). H. Agus Salim, ketika ditanyakan mengapa ia menggunakan tangan dan tidak memanfaatkan sendok-garpu ketika makan . santai saja beliau menjawab : “Saya tahu persis akan kebersihan tangan saya, sebab hanya saya yang menggunakannya. Sedangkan kebersihan sendok-garpu itu saya ragu, karena digunakan banyak orang. Ya, kalau di restoran atau hotel, sendok-garpu yang terlihat mengkilat, mungkin sudah menyentuh ribuan mulut orang. Lalu ketika Anda menggunakannya, ya ikut mencicipi bekas mulut banyak orang. Jijik, ah!

Habiskan makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Jangan disisakan. Bahkan kalau masih tersisa di sela-sela jaripun, Rasul Allah Saw., menganjurkan untuk dijilati. “Mengapa demikian ?” Tanya para sahabat. Jawab beliau : “Mungkin saja keberkahan dari yang Anda makn itu berada pada sisanya.” Ya, barangkali saja, dari beberapa butir nasi yang masih melekat dijari Anda tadi mengandung keberkahan. Tadi, kan Anda sudah maklum apa arti keberkahan. Jadi dengan membiarkan makanan tersisa, berarti Anda membuang peluang untuk memperoleh keberkahan. Tapi yang jelas, Rasul Allah Saw., yang jadi panutan kaum muslimin itu mendidik umatnya untuk hidup hemat. Pepatah Melayu mengatakan : “Hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai.”

Luar biasa bukan, hal kecil seperti makan dengan tangan dan setelah itu dijilat hingga bersih merupakan Sunnah Rasul. Apakah teman-teman masih mau makan dengan sendok-garpu ditempat makan pirgir jalan?? hehehe

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk saya pribadi dan teman-teman sekalian...


Source : Prof.Dr.H. Jalaluddin, Fiqih Remaja, Jakarta, Kalam Mulia, 2009.